STORIES FOR THE FUTURE

by VITRI JUNIATI

Menu
  • Home
  • Story
    • Dari Rumah
    • Dari Otak
  • Curiosity
  • Review
    • Book
    • Film
    • TV Show
  • Travel
    • Jakarta
    • Semarang
    • Solo
    • Yogyakarta
  • Cooking
Menu

Buku

Posted on May 17, 2016January 28, 2018 by Vitri Juniati

Pada Hari Buku Nasional :

Rak buku lama yang baru saja dipakai kembali 2 bulan yang lalu ternyata ada rayapnya. Beberapa novel, buku kuliah, buku tabungan, pensil warna, dan entah apa lagi, habis tinggal remah-remahnya..

Semua berawal ketika membaca buku referensi untuk skripsi. Saya mencari-cari sticky notes diantara tumpukan buku di rak lama itu. Ada 5 warna berbeda di sticky notes yang belum lama saya beli itu. Namun, 2 diantaranya sudah tinggal tersisa satu lembar dengan sedikit ada jejak rayap yang menempel. Awalnya saya pikir jejak rayap yang menempel itu hanya sedikit, dan saya pikir mungkin 2 sticky notes ini lepas aja atau memang sudah sebanyak itu saya pakai (meski saya nggak yakin). Beberapa saat kemudian saya jadi curiga, jangan-jangan sticky notes itu memang dimakan rayap. Lalu saya melihat tumpukan buku yang berada paling bawah benar sudah terkena rayap. Saya minta bantuan ibu untuk melihat apakah buku-buku lain juga terkena. Ketika ibu menggeser rak buku itu, rasanya seperti patah hati.


Novel-novel lama saya habis dimakan rayap. Buku kuliah jaman semester awal sih nggak penting ya, semacam buku Bahasa Indonesia, Ilmu Alamiah Dasar dan sejenisnya. Tapi Novel Laskar Pelangi yang saya beli saat awal-awal saya kelas satu SMA, dengan segala perjuangannya, habis nggak tersisa. TFIOS non terjemahan, yang dibeli sebelum filmnya keluar dan versi terjemahannya keluar, tinggal setengah. Beberapa novel lain yang entah apa saja judulnya karena sudah nggak terlihat lagi bentuknya, habis nggak bersisa. Novel teenlit hadiah ulang tahun dari teman-teman SMA, semoga masih ada. Saya belum cek ulang buku apa saja yang selamat. Sekarang saya tidur dikelilingi tumpukan buku-buku yang nggak beraturan. Seperti tidur di gudang. Beberapa buku yang terkena rayap banget masih belum juga saya rapikan kembali. Sekarang masih berusaha mengatasi keberadaan rayapnya dulu dengan mengurangi kelembapan kamar.

Persoalannya bukan tentang berapa banyak uang yang sudah dihabiskan untuk membeli benda-benda itu. Tapi ada nilai sejarah yang dimiliki benda-benda itu, yang nggak bisa terganti meski suatu hari nanti di masa depan saya bisa membelinya lagi.

Tapi,  di hari buku nasional :  akhirnya saya bisa membaca novel “Pulang”- Leila S.Chudori.

Mengetahui buku ini pertama kali ketika ada di dalam list LitBox yang saya subscribe (LitBox adalah sistem berlangganan buku dari Ika Natassa, yang tiap edisinya berisi 2-3 buku yang kita nggak tahu judulnya apa saja. Tiap akan ada edisi baru, kita akan diemail sekedar hints tentang si buku-buku itu. Kalau tertarik ya beli gitu aja. Tanpa tahu buku apa yang bakalan kita dapat. Meski seringkali sih saya kepo ke orang-orang yang suka nebak-nebak di twitter juga). Sayang, waktu itu saya nggak beli LitBox edisi itu. Sampai beberapa kali setiap saya ke Gramedia, saya  sedikit membaca beberapa halaman novel ini dan maju mundur antara beli atau nggak. Ada yang menarik, tapi ini bukan novel genre metropop yang bakalan 3 jam kelar, jadi saya takut saya nggak akan menyelesaikannya.

Nah, beberapa hari sebelumnya saya mencoba iJakarta. Baru satu buku yang berhasil saya pinjam, genre fiksi romance biasa berjudul “New York After The Rain” kalau nggak salah ingat. Penulisnya Vira Safitri (saya nggak pernah baca novel dia sebelumnya). Lalu, muncul novel “Pulang” ini di rekomendasi saya. Pas dilihat, nggak perlu antri pula. Langsunglah saya pinjam dan saya baca. Saya baca tiap kali sebelum tidur. Jika hanya novel-novel metropo paling 3-4 jam kelar. Jadi, novel metropop biasanya selesai dalam semalam. Bahkan setelah itu saya masih sempat Youtube-an dan tidur jam 3 pagi. Novel “Pulang” ini baru bisa saya selesaikan setelah 2 hari. Saya jadi rindu novel-novel yang “sastra” gini karena terlalu sering baca seri metropop (meski ada review di Goodreads yang bilang ini novel kurang “sastra” kalau disebut novel sastra). Tapi memang ya, sensasi baca buku digital itu beda dengan baca buku cetak. Meski akhirnya sudah tahu novel itu bercerita tentang apa, saya pasti akan membeli buku fisiknya suatu hari nanti. Semoga tidak dimakan rayap lagi.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Ternyata Tak Sulit! Begini Cara Mudah Punya Rumah untuk Milenial
  • Seperti ASUS ZenBook Pro UX580 yang Inovatif dan Tangguh, Kamu Juga Harus Begitu Kalau Kerja di Startup
  • 4 Tahun Kerja, Ini yang Sudah Dilakukan Pemerintah! Mana yang Paling Kamu Rasakan?
  • 6 Fakta Menarik tentang Rok Mini
  • Menikmati Karya Seni di Semarang Gallery

Archives

January 2021
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jun    

Instagram

So it's true that you'll let go of people without So it's true that you'll let go of people without even noticing. 

You don't expect their existence in your life anymore.

You choose not to give a damn if they would like to stay or leave. 

Because you realize that searching for reason is a good enough reason to let go.
Semua yang pertama pasti tidak akan mudah. Hari p Semua yang pertama pasti tidak akan mudah.

Hari pertama sekolah.
Hari pertama kerja. 
Kencan pertama. 
Sampai mencari rumah pertama. 

Tapi yang disebut terakhir ternyata tak sesulit itu sekarang. 

Baca tulisan selengkapnya di blog~ 
Klik link di bio.

#1dekadeFLPP
#KaryaTulisSiKasep
#dblkaryatulissikasep
"Pakai baju yang terang harusnya" "Saya pecinta ke "Pakai baju yang terang harusnya"
"Saya pecinta kegelapan Mas" 😌

#baluran #banyuwangi
I want you to know ⁣⁣that I love your ordinari I want you to know ⁣⁣that
I love your ordinariness, ⁣⁣
⁣⁣
because I, ⁣⁣
too, ⁣⁣
am ordinary. ⁣⁣
⁣⁣
𝐓𝐡𝐞 𝐭𝐫𝐮𝐭𝐡 𝐢𝐬, ⁣⁣
𝐰𝐞 𝐚𝐫𝐞 𝐚𝐥𝐥⁣⁣
𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲. ⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
#TheThingsYouCanSeeOnlyWhenYouSlowDown
Piknik tapi kerja. Kerja tapi piknik. . . Di balik Piknik tapi kerja. Kerja tapi piknik. .
.
Di balik suka cita "kerja rasa liburan", ada rasa sakitnya kaki yang letih berjalan berkilo-kilo meter, hati yang risau karena tersesat, ada pundak yang pegal dan leher yang kaku.
.
.
Sebegitu sibuk  sampai lupa makan bener, tapi juga sebegitu seru karena banyak pengalaman baru.
.
. 
Seperti antre panjang ikutan pemilu di KBRI, beberapa kali salah naik dan turun bis, terpisah dan tersesat tanpa internet, melihat proses transaksi di lokalisasi, hingga tak sengaja makan babi 😌
.
.
Cerita selengkapnya bakal ditulis di blog. Kalau laptop sudah sembuh.
.
. 
#singapore
#marinabaysands
#blogger
#vacation
#piknik
#exploresingapore
.
. 📷 : @vinafleta
Can you come through? Can you come through?
Selalu suka lihat bangunan tua. Mau bangunan gere Selalu suka  lihat bangunan tua. Mau bangunan gereja megah, ruko kecil sederhana di perempatan jalan, hingga bangunan cantik yang dulunya kediaman saudagar kaya raya. .
.
Bukan sekadar perkara fisik bangunan, tapi saya penasaran kisah seperti apa yang terekam di setiap sudutnya. .
.
Ini "Teras Oei Tiong Ham" salah satu sudut di RM. Pringsewu Kota Lama Semarang yang mungkin jadi saksi berbagai kisah menarik si saudagar kaya Semarang, Oei Tiong Ham. .
.
 Beberapa waktu lalu disini seru-seruan bareng  @gandjelrel merayakan ulang tahun ke-4 Komunitas Blogger Perempuan Semarang ini.
.
Cerita selengkapnya bisa klik link di bio~ 
#g4ndjelrel #blogger #semarang #kotalama #pringsewu
Semacam video klip di karaokean gitu yang ga nyam Semacam video klip di karaokean  gitu yang ga nyambung sama lagunya.
. 
Dilengkapi dengan suara sumbang dan gitaran grotal gratul.
Sering menunda-nunda kerjaan? Ini caraku untuk seg Sering menunda-nunda kerjaan? Ini caraku untuk segera berhenti procrastinate: langsung bikin list.
.
Dari situ otak "jadi lurus", satu per satu kerjaan bisa terselesaikan. Kalau kamu, gimana biar tetap disiplin, semangat dan bertanggung jawab saat kerja?
.
Meningkatkan etos kerja jadi salah satu aksi nyata revolusi mental yg bisa kamu lakukan demi Indonesia loh.
.
FYI, 26-28 Oktober 2018 bakal berlangsung  Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental di Sulawesi Utara. .
Kamu, aku, kita, semua bisa ikut berubah jadi lebih baik. Mulai aja dari diri sendiri. 
#AyoBerubah
#PKNRM18AyoBerubah
Load More... Follow on Instagram
This error message is only visible to WordPress admins

Error: API requests are being delayed. New posts will not be retrieved for at least 5 minutes.

Blogger Perempuan

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
IBX5AF9438659C96
© 2021 STORIES FOR THE FUTURE | Theme by Superb WordPress Themes