STORIES FOR THE FUTURE

by VITRI JUNIATI

Menu
  • Home
  • Story
    • Dari Rumah
    • Dari Otak
  • Curiosity
  • Review
    • Book
    • Film
    • TV Show
  • Travel
    • Jakarta
    • Semarang
    • Solo
    • Yogyakarta
  • Cooking
Menu

Senja

Posted on October 8, 2016January 28, 2018 by Vitri Juniati

“Senja” mungkin kata yang terlalu sering digunakan untuk melukiskan keindahan dan keromantisan hingga kesenduan dan nelangsa. Terlalu sering bahkan hingga pernah saya baca –lupa di mana, dalam sebuah tulisan tentang pendapat si penulis akan sebuah syair, ia berkata kurang lebih “tulisan ini indah tanpa perlu menggunakan senja di dalamnya”. Dan memang benar kata si penulis itu. Hanya karena “sifat” senja, ia jadi terlalu sering digunakan hingga seakan semua hal yang ada “senja”-nya jadi indah.


Saya tidak bisa tidak setuju dengan berjuta umat manusia yang juga menyukai keindahan senja. Salah satu hal yang saya sesali pernah menghabiskan waktu selama dua bulan di salah satu gedung pencakar langit di Ibukota adalah tidak selalu bisa menikmati senja dengan bahagia dan tenang. Bukan karena saya sedang terjebak macet jam pulang kantor. Sebaliknya malah, seringkali karena saya sedang mengejar kerjaan yang harus segera diselesaikan karena sebentar lagi pulang, atau sedang terjebak dalam ruang rapat –yang justru harus ditutup kaca-kacanya karena sinar senja yang menyilaukan memantul ke dalam. Meski menikmati senja sudah menjadi rutinitas bagi sebagian orang di kantor kala itu, namun entah mengapa ada saja hal yang membuat saya gagal menikmati senja –dengan bahagia. Hingga dalam waktu dua bulan itu, hanya dua kali saya merasakan menikmati senja. Jika bisa dibilang menikmati.

Sejak pertama kali menginjakkan kaki di kantor kala itu, saya selalu berkhayal mendengarkan lagu-lagu sendu dan nelangsa sambil menikmati senja, sendiri. Namun tentu yang disebut terakhir itu mustahil, karena bukan hanya saya yang suka senja. Dua kali saya menikmati senja dari lantai 28 di kawasan Mega Kuningan kala itu adalah yang pertama karena kerjaan –jadi talent dadakan untuk video promo, dan yang kedua adalah murni ingin “menikmati” senja dengan seorang teman –yang justru berakhir dengan foto-foto karena si teman berulang kali bercerita betapa indah foto dirinya kemarin lusa berfoto saat senja, padahal saya pengennya sih duduk manis saja.. (misinya beda! ). Ah, tapi toh saya rasa saya juga tidak cukup bernyali untuk sendirian duduk diantara mas-mas yang sedang ngopi sambil ngobrol-ngobrol se-geng. Jadi, ya saya cukup mensyukuri “sesi foto” kala itu.

Bukan senja paling cantik dari lantai 28.

Bukan senja paling cantik dari lantai 28.

Berkuliah di kampus yang letaknya di Semarang atas dan tinggal di Semarang bawah, tidak jarang saya juga bisa “menikmati” senja. Seringkali ingin rasanya menghentikan motor, berhenti di suatu sudut jalan, hanya sekedar ingin memotret indahnya matahari yang kembali ke peraduan. Sayang, tidak pernah saya bisa mewujudkan hal itu, bahkan hingga sudah tidak lagi berkuliah. Mustahil untuk dilakukan karena jelas, ketika senja adalah saat dimana jalanan sedang sangat gila semrawutnya.

Saya hanya berharap, belum habis waktu saya untuk suatu saat nanti, menikmati senja seperti impian saya. Dimana pun boleh. Mau dari puncak gedung pencakar langit, dari atap rumah impian, atau di pinggir pantai yang sepi. Ditemani lagu-lagu merdu, secangkir minuman hangat, serta cerita dari orang yang duduk disamping saya, berbicara tentang hidup, tentang diri, dan tentang apa saja.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Ternyata Tak Sulit! Begini Cara Mudah Punya Rumah untuk Milenial
  • Seperti ASUS ZenBook Pro UX580 yang Inovatif dan Tangguh, Kamu Juga Harus Begitu Kalau Kerja di Startup
  • 4 Tahun Kerja, Ini yang Sudah Dilakukan Pemerintah! Mana yang Paling Kamu Rasakan?
  • 6 Fakta Menarik tentang Rok Mini
  • Menikmati Karya Seni di Semarang Gallery

Archives

April 2021
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  
« Jun    

Instagram

So it's true that you'll let go of people without So it's true that you'll let go of people without even noticing. 

You don't expect their existence in your life anymore.

You choose not to give a damn if they would like to stay or leave. 

Because you realize that searching for reason is a good enough reason to let go.
Semua yang pertama pasti tidak akan mudah. Hari p Semua yang pertama pasti tidak akan mudah.

Hari pertama sekolah.
Hari pertama kerja. 
Kencan pertama. 
Sampai mencari rumah pertama. 

Tapi yang disebut terakhir ternyata tak sesulit itu sekarang. 

Baca tulisan selengkapnya di blog~ 
Klik link di bio.

#1dekadeFLPP
#KaryaTulisSiKasep
#dblkaryatulissikasep
"Pakai baju yang terang harusnya" "Saya pecinta ke "Pakai baju yang terang harusnya"
"Saya pecinta kegelapan Mas" 😌

#baluran #banyuwangi
I want you to know ⁣⁣that I love your ordinari I want you to know ⁣⁣that
I love your ordinariness, ⁣⁣
⁣⁣
because I, ⁣⁣
too, ⁣⁣
am ordinary. ⁣⁣
⁣⁣
𝐓𝐡𝐞 𝐭𝐫𝐮𝐭𝐡 𝐢𝐬, ⁣⁣
𝐰𝐞 𝐚𝐫𝐞 𝐚𝐥𝐥⁣⁣
𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲. ⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
#TheThingsYouCanSeeOnlyWhenYouSlowDown
Piknik tapi kerja. Kerja tapi piknik. . . Di balik Piknik tapi kerja. Kerja tapi piknik. .
.
Di balik suka cita "kerja rasa liburan", ada rasa sakitnya kaki yang letih berjalan berkilo-kilo meter, hati yang risau karena tersesat, ada pundak yang pegal dan leher yang kaku.
.
.
Sebegitu sibuk  sampai lupa makan bener, tapi juga sebegitu seru karena banyak pengalaman baru.
.
. 
Seperti antre panjang ikutan pemilu di KBRI, beberapa kali salah naik dan turun bis, terpisah dan tersesat tanpa internet, melihat proses transaksi di lokalisasi, hingga tak sengaja makan babi 😌
.
.
Cerita selengkapnya bakal ditulis di blog. Kalau laptop sudah sembuh.
.
. 
#singapore
#marinabaysands
#blogger
#vacation
#piknik
#exploresingapore
.
. 📷 : @vinafleta
Can you come through? Can you come through?
Selalu suka lihat bangunan tua. Mau bangunan gere Selalu suka  lihat bangunan tua. Mau bangunan gereja megah, ruko kecil sederhana di perempatan jalan, hingga bangunan cantik yang dulunya kediaman saudagar kaya raya. .
.
Bukan sekadar perkara fisik bangunan, tapi saya penasaran kisah seperti apa yang terekam di setiap sudutnya. .
.
Ini "Teras Oei Tiong Ham" salah satu sudut di RM. Pringsewu Kota Lama Semarang yang mungkin jadi saksi berbagai kisah menarik si saudagar kaya Semarang, Oei Tiong Ham. .
.
 Beberapa waktu lalu disini seru-seruan bareng  @gandjelrel merayakan ulang tahun ke-4 Komunitas Blogger Perempuan Semarang ini.
.
Cerita selengkapnya bisa klik link di bio~ 
#g4ndjelrel #blogger #semarang #kotalama #pringsewu
Semacam video klip di karaokean gitu yang ga nyam Semacam video klip di karaokean  gitu yang ga nyambung sama lagunya.
. 
Dilengkapi dengan suara sumbang dan gitaran grotal gratul.
Sering menunda-nunda kerjaan? Ini caraku untuk seg Sering menunda-nunda kerjaan? Ini caraku untuk segera berhenti procrastinate: langsung bikin list.
.
Dari situ otak "jadi lurus", satu per satu kerjaan bisa terselesaikan. Kalau kamu, gimana biar tetap disiplin, semangat dan bertanggung jawab saat kerja?
.
Meningkatkan etos kerja jadi salah satu aksi nyata revolusi mental yg bisa kamu lakukan demi Indonesia loh.
.
FYI, 26-28 Oktober 2018 bakal berlangsung  Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental di Sulawesi Utara. .
Kamu, aku, kita, semua bisa ikut berubah jadi lebih baik. Mulai aja dari diri sendiri. 
#AyoBerubah
#PKNRM18AyoBerubah
Load More... Follow on Instagram
This error message is only visible to WordPress admins

Error: API requests are being delayed. New posts will not be retrieved for at least 5 minutes.

Blogger Perempuan

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
IBX5AF9438659C96
© 2021 STORIES FOR THE FUTURE | Theme by Superb WordPress Themes