Saya di kamar sibuk nulis postingan blog ini.
Adik sedan nonton TV di kamarnya –atau mainan hp dan pura-pura nonton tv, saya nggak tau.
Ibu ngangkatin jemuran, dan berharap hujan sungguh benar akan datang.
Bapak : “Kalau bisa terjadi hujan paling aneh, kamu mau hujan apa?”
*Saya nggak dengar ibu menanggapi*
Bapak : “Hujan duit? Hujan beras?”
*Saya siap-siap mau nyeletuk dari kamar sambil mikir jawaban paling bener menurut saya ;
“Nggak usah lah hujan duit, kalau benar terjadi hujan duit, maka orang tidak akan menganggap istimewa dan pentingnya duit, karena semua orang bisa dapat duit, terus apa bahagianya dapat duit hujan itu kalau semua orang bisa dapat? Jadi hujan duit bukan sesuatu yang layak dirayakan kalau benar terjadi”*
Belum sempat saya nyeletuk,
Bapak : “Aku sih mending hujan beras, ayam bisa ikutan makan”
Oh baiklah..