Sudah lama saya penasaran sekali ingin membuat bagel. Daripada roti-roti lembut semacam burger bun, saya suka sandwich dengan roti-roti yang cenderung memiliki tekstur keras seperti menggunakan baguette misalnya. Jika baguette gampang diperoleh di berbagai supermarket-supermaket atau bakery di mall, lain ceritanya dengan bagel. Maka, membuat sendiri adalah jawaban untuk makanan yang sulit ditemukan.
Meskipun bentuknya serupa dengan donat, bagel memiliki proses memasak yang lebih ribet daripada donat yang cukup digoreng. Setidaknya itu yang selalu saya pikirkan dari dulu hingga maju mundur mau coba eksekusi resep bagel. Bagel harus melalui dua proses memasak hingga memiliki tekstur keras-crunchy diluar namun liat-chewy didalam, yakni direbus lalu dipanggang. Namun, karena menonton serial variety show Korea berjudul Three Meals a Day yang membuat bagel kok terlihat seperti mudah, saya jadi ingat kembali pernah penasaran pengin membuat bagel dulu. Akhirnya kemarin saya coba membuat bagel sendiri, yang ternyata memang jauh lebih mudah daripada yang saya pikirkan.
Bahan :
- 300 gr Tepung terigu (250gr untuk adonan, 50gr untuk menguleni)
- (Seharusnya menggunakan tepung terigu dengan kandungan protein tinggi ex: Cakra Kembar, namun karena dirumah adanya all purpose flour, jadi ya pakai itu saja.)
- 1 sdm ragi (saya pakai fermipan)**
- 1 sdm gula pasir**
- 100 ml air
- 1 sdm minyak sayur (harusnya pakai olive oil, tapi karena sudah lama nggak beli olive oil, lagi-lagi seadanya saja)
- 1 sdt garam
Cara membuat :
- Campurkan semua bahan menjadi satu, kecuali air, lalu aduk rata.
- Masukan air sedikit demi sedikit untuk mendapatkan konsistensi adonan yang tepat.
- Uleni adonan sampai kalis, lalu tutup dengan plastik, istirahatkan selama 10-15 menit sampai mengembang 2 kali lipat.*
- Pukul adonan, untuk mengeluarkan udara di dalamnya, kemudian istiarahatkan lagi 5 menit.
- Bagi adonan, bentuk menyerupai donat. Letakan pada loyang yang sudah dilapisi dengan minyak atau tepung agar tidak lengket ketika mengembang. Tutup lagi dengan plastik hingga mengembang. Saat mengembang, lubang ditengah akan kembali mengecil dan permukaan menjadi lebih halus)
- Rebus dalam air mendidih. (Selagi merebus, panaskan oven pada suhu 2200C selama 15 menit) (Resep mengatakan rebus hingga mengapung, tapi ketika adonan saya masukan kedalam air mendidih, dia tidak tenggelam dulu melainkan langsung mengapung. Jadi saya kira-kira saja merebusnya sampai adonan kelihatan membesar dan matang.)
- Letakan kembali adonan yang sudah direbus ke loyang yang tadi digunakan, dan masukan ke dalam oven. Panggang selama kurang lebih 30 menit. Sesekali cek oven untuk memastikan adonan tidak gosong.
*(Karena tidak menggunakan tepung protein tinggi, proses menguleni yang saya lalui pun cenderung lebih mudah karena tepung tidak terlalu liat. Mungkin lain cerita jika menggunakan tepun terigu protein tinggi ya. Namun, karena adonan yang tidak terlalu liat dan saya pikir adonan sudah cukup kalis, saya tidak menguleni dengan sepenuh tenaga. Mungkin hal ini juga yang menyebabkan tekstur di dalamnya tidak terlalu terlalu halus.)
**(Merujuk pada resep yang saya jadikan acuan, seharusnya proses yang dilalui si ragi ini adalah dengan dimasukan pada air hangat suam kuku, dicampur dengan gula untuk kemudian si ragi ini akan bereaksi. Namun, entah kenapa ternyata lama sekali untuk membuat ragi ini bergelembung. Saya pikir malah saya gagal. Namun akhirnya, saya tetap memasukan cairan gula dan ragi yang baru sedikit berbusa dan menambah 1sdt lagi ragi ke dalam adonan setelah membaca instruksi pada kemasan bahwa ragi instant ini nggak perlu dilarutkan. Meskipun begitu, ternyata memang larutan ragi dan gula yang saya pikir gagal itu pada akhirnya bisa berbusa. Tapi sepertinya memang nggak perlu membuat larutan ini ya kalau pakai ragi instant, karena toh si ragi instant ini pun klaim memang sudah bisa bereaksi langsung di adonan dan memang benar begitu.
(This is a modified recipe from justryandtaste’s bagel recipe)