Bercerita tentang sekelompok jurnalis investigasi “Spotlight” dari The Boston Globe yang mengungkap kisah pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh pendeta Gereja Katolik.
“If it takes a village to raise a child, it takes a village to abuse one.”
Saya masih ingat pertama kali mengetahui tentang film ini ketika sedang sibuk diskusi proyek karya bidang alias tugas akhir di kosan teman. Hal pertama yang menarik perhatian tentu karena topik jurnalisme investigasi. Namun, lebih dari itu jelas kisah yang diungkap dalam investigasi itu sendiri; sexual abuse of minors committed by priests of the Roman Catholic Church.
Saya sudah lupa berapa kali saya nonton, yang jelas hasil dari kuantitas saya nonton Spotlight sudah sampai pada taraf saya tau dialog apa yang bakal mereka ucapkan ketika scene berganti.
Bagi sebagian orang topik terkait jurnalisme mungkin nggak menarik. Tapi “Spotlight” menyuguhkan lebih dari sekedar drama dan kisah para jurnalis. Meskipun kita tahu endingnya bakalan seperti apa, namun suspense yang dibangun dari setiap clue hingga sinematografi sepanjang cerita dari proses penyelidikan yang dilakukan oleh para jurnalis inilah yang membuat Spotlight luar biasa.
Tidak hanya itu, sederetan aktor luar biasa mulai dari Michael Keaton, Mark Ruffalo, Rachel McAdams serta Brian d’Arcy James membawa karakternya masing-masing dengan sempurna. Tokoh-tokoh yang mereka perankan pun masing-masing hadir melengkapi setiap sisi dari premis yang dibawa film ini. Maka, nggak heran jika film ini memenangkan Best Motion Picture dan Best Writing Original Screenplay di Oscar serta sederetan awards lain dari ajang penghargaan sejenis.
Akhirnya, Spotlight jelas bukan sekedar film yang hanya menarik bagi mereka yang memang dekat dengan jurnalisme. Dan jika kamu merasa film drama/criminal investigative not your cup of tea, untuk yang satu ini, please do try have a sip.