“Aku bisa. Aku pasti bisa. Ku tak mau berputus asa. Coba terus coba sampai aku bisa. Aku pasti bisa.”
Pagi ini tidak beda seperti hari konsultasi sebelumnya; belum tidur dari semalam, berangkat dengan energi dari sarapan dan segelas penuh kopi hitam, plus dua tetes Insto demi mata yang tak terlalu merah. Bukan lembur sampai pagi hari juga sebenarnya. Sebelum tengah malam saya sudah memutuskan untuk menyudahi segala revisi dan bertekad semuanya akan baik-baik saja. Maka, seperti hari-hari biasanya , rutinitas sebelum tidur dilakukan untuk restart otak : nonton. Setelah sekian lama copy Itazurana Kiss versi asli dari teman setahun yang lalu, akhirnya ditonton juga. Sembilan episode dalam semalam dengan melewati beberapa bagian yang membosankan.
Lagu “aku bisa” yang entah penyanyi aslinya siapa itu (AFI Junior kah? atau bukan?) tiba-tiba terbesit di otak ketika mandi, lalu jadi theme song hari ini.
Dengan semangat dari lagu tersebut, dan dengan sepenuh hati meyakini serta mengamini maknanya, saya berusaha untuk menjadi manusia super positif pagi ini. Berangkat ke kampus satu jam sebelum waktu yang disediakan dosen untuk konsultasi, tetap penuh keyakinan tidak akan ada masalah apapun meski harus mengantar adik dan memperlambat kecepatan motor karena lebih berat, sampai di fotocopy-an dengan sisa waktu 15 menit sebelum jam sembilan, dan tiba di ruang jurusan jam 09.05. Belum sempat masuk ke jurusan nggak lama dosen datang. Lima menit kemudian memutuskan untuk masuk, ternyata sudah ada yang antri. Tunggu beberapa saat, lalu akhirnya tiba giliran saya. Berusaha sepenuh hati membulatkan tekad bahwa semua akan baik-baik saja. Jadi, beberapa menit konsultasi hari ini diakhiri dengan : saya dibolehkan untuk mengambil satu langkah lagi. Satu langkah baru. Maka, semoga semua akan kembali baik-baik saja ke depannya.
Oh dan mendapat jawaban atas kegelisahan menjadi manusia bodoh minggu lalu.
*Ditulis di sudut perpustakaan kampus dengan mata yang ingin sekali segera tidur sementara masih harus menunggu lagi untuk bertemu dosen lain satu jam lagi.