Seperti ASUS ZenBook Pro UX580 yang Inovatif dan Tangguh, Kamu Juga Harus Begitu Kalau Kerja di Startup. Sudah hampir setengah tahun saya bekerja di sebuah startup di bidang teknologi pertanian dan agribisnis yang berlokasi di Yogyakarta. Enggak sedikit orang awam yang bertanya-tanya kenapa dari jurusan Komunikasi Jurnalistik bisa nyasar ke pertanian. Jawaban saya ya selalu gini,
“Ya bisa-bisa aja lah, wong kerjaan saya juga masih seputar tulis menulis.”
–ini jawaban bukan bermaksud nyolot ya, tapi memang lelah ditanya gini hahaha
Saya bekerja sebagai Content Editor untuk artikel di aplikasi yang perusahaan kami bikin. Tak hanya itu, saya juga bikin konten untuk social media (plus bikin berbagai tulisan lain seperti untuk press release, dan sebagainya). Jadi, ya sebenarnya ilmu selama kuliah jelas masih terpakai meski tidak menjadi Jurnalis. Apalagi sekarang saya aktif ngeblog juga kan, jadi persoalan tulis menulis memang harus terus diasah.
Wajib Punya Perangkat Dahsyat
Sudah hampir 4 tahun saya setia pakai laptop Asus. Laptop seri A455LN sudah menemani saya dari skripsian, internship sampai dapat kerjaan pertama di startup. Awal mula beli laptop ini sih memang tujuannya dulu ingin dipakai untuk mengerjakan tugas akhir kuliah produksi berita televisi.
Jadi, memang cari laptop dengan spesifikasi yang cukup tangguh. Laptop yang waktu itu saya beli sekitar 7 jutaan rupiah ini, sudah dahsyat banget lah mendukung berbagai kerjaan saya dari zaman kuliah sampai sekarang.
Eh baru-baru ini, Asus ngeluarin seri tertinggi dari lini Zenbook-nya yakni ASUS ZenBook Pro UX580, dengan harga 5x lipat dari laptop yang saya punya! Gimana dahsyatnya coba itu? Sebagai pengguna setia ASUS, jelas saya pengen punya dong nih laptop. Seperti ke medan perang, kalau senjatanya makin dahsyat kan kerjanya lebih mudah!
Nah, beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk kenalan dengan ASUS ZenBook Pro UX580. Berlokasi di Gets Hotel Semarang, saya bersama blogger-blogger Semarang berkumpul dalam ASUS Year End Blogger Gathering, jadi saksi langsung melihat betapa kerennya laptop 35 juta-an ini.
Cukup bikin tercengang memang mendengar harga laptop ini. Tapi, setelah dengar langsung paparan Oom Yahya – Blogger Tekno yang sudah menjajal langsung si ZenBook Pro UX580 ini, ya nggak heran sih kenapa ASUS bisa membanderol laptop ini semahal itu.
Multitasking adalah Keharusan
Meski ada yang bilang kalau multitasking bikin kerja jadi nggak maksimal, di era yang serba harus cepat seperti saat ini, mau nggak mau kita harus multitasking sih. Setiap hari saya harus menyiapkan konten untuk social media. Meski rencana konten tiap bulan sudah disusun sebelumnya, tetap saja untuk persoalan copy caption sebelum konten naik harus cek ricek ulang lagi. Buat saya, yang paling membantu untuk kerja lebih fokus sih ya musik. Teman kanan-kiri saya di kantor sudah hafal sekali ketika saya sudah mulai pasang headset, berarti saya mulai butuh fokus. Jadi memeras otak untuk kerjaan tapi juga sambil dengerin musik untuk hiburan. Biar nggak spaneng kalau kata orang Jawa.
Screenpad: Touchpad masa kini jadi salah satu fitur andalan ASUS ZenBook Pro UX580
ASUS ZenBook Pro UX580 ini, punya layar kedua yang bikin multitasking jadi lancar. Layar kedua ini adalah ScreenPad! ScreenPad ini merupakan touchpad masa kini hasil inovasi terbaru ASUS. Emang paling sangar dah tim R&D-nya ASUS sih, benar memang kata Oom Yahya di gathering kemarin! Inovasinya ASUS memang gila-gilaan. Tahu banget ya mereka ribetnya buka multiple windows hanya demi pasang musik sambil kerja. Nah, dengan adanya ScreenPad di ZenBook Pro UX580 ini kan kerja lancar hiburan juga jalan!
Mau Berubah dan Terus Inovatif
Kerja di sebuah perusahaan rintisan, mau nggak mau kita harus bisa mengikuti ritme kerja yang dinamis. Perubahan pasti harus terus dilakukan. Alhasil, ya memang kita dituntut untuk bisa melakukan lebih dari yang bisa kita lakukan. Makanya, meski saya memang kerjanya fokus di tulis menulis, saya pengen banget bisa mendalami video editing. Basic knowledge sih sudah ada, karena dulu saat kuliah hampir tiap minggu ngedit liputan juga. Tapi karena lama ditinggalkan, sekarang jadi sudah lupa juga.
Kayaknya kalau punya ZenBook Pro UX580 ini sih bakalan lancar-lancar aja buat belajar video editing. Gila sih, secara sudah dibekali prosesor Intel Core i7-8750H dan chip grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Jangan lupa juga, RAM DDR4 sebesar 16GB dan penyimpanan internal dengan M.2 NVMe PCIe SSD sebesar 1TB! Enggak salah memang kalau laptop ini ditujukan untuk para profesional yang bergerak di industri kreatif.
Harus Tangguh
Kalau ditanya gimana kerja di sebuah startup, “bingung” adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi awal-awal saya bekerja. Hari ini gini, besok sudah berubah lagi. Ritme kerja yang sangat dinamis memang butuh banget penyesuaian yang cepat. Makanya harus bisa jadi manusia tangguh.
Dari job description yang saya jelaskan diatas saja sudah kelihatan kan betapa saya harus bisa kerjain semuanya. Kalau di perusahaan yang sudah besar, kerjaan saya itu pasti dipegang oleh beberapa orang tuh. Tapi, ya justru di situ sih menantangnya. Saya jadi dapat kesempatan untuk bisa belajar banyak hal.
Persoalan tangguh sih jelas dimiliki juga sama si ASUS ZenBook Pro 15 UX580 yang sudah punya sertifikasi standar militer MIL STD-810G. Sertifikasi ini jadi bukti kalau ASUS Zenbook Pro 15 UX580 ini sudah lolos berbagai pengujian ekstrem, seperti tes ketinggian (altitude test) dan tes suhu (temperature test).
Mobilitas Tinggi
Tak hanya diam di kantor, saya juga sering harus melakukan liputan. Baru-baru ini misalnya, saya harus menghadiri acara di Gunungkidul untuk meliput salah satu agenda kegiatan perusahaan dengan petani di sana. Lain waktu, saya juga pernah harus pergi ke Temanggung, untuk melakukan pelatihan kepada para petani dalam menggunakan aplikasi yang kami buat. Karena kebanyakan lokasi-lokasi yang dikunjungi ini di ruang terbuka, sedangkan saya kadang harus tetap butuh menggunakan laptop, laptop pun nyawanya harus panjang.
ASUS ZenBook Pro 15 UX580 ini sih paling cocok memang mendukung aktivitas para profesional dengan mobilitas tinggi. Dilengkapi baterai Lithium Ion 8-cell, laptop ini bisa tahan hingga 9,5 jam. Kalaupun baterai habis, charging pun nggak akan makan waktu lama, karena ada teknologi fast charging. Hanya dalam waktu 49 menit, 60% daya baterai bisa diisi.
Kalau bisa meringkas gimana kerja di startup, mungkin ya hal-hal diatas ini paling cocok menggambarkan sih. Seperti ScreenPad ASUS ZenBook Pro 15 UX580 yang hadir saat nggak ada perubahan yang berarti pada teknologi touchpad laptop dalam 26 tahun terakhir, kita akan selalu dituntut untuk bisa menghadirkan hal yang baru. Untuk itu maka berinovasilah! Kerja di startup nggak bisa kalau kamu cuma jadi manusia begitu-begitu saja~
Inovasi kerja di startup cocok banget ya dengan inovasi dari tim Asus yang selalu bergerak mengikuti kebutuhan para pekerja digital. Spec yang ditawarkan sungguh mendukung bagi mereka para pekerja kreatif.
Ini nih salah satu mba-mba yang menginspirasiku untuk kembali ngeblog. Kaga bisa ketebak orangnya, wkwkwk. Tulisannya juga bagus. Btw yang aku seneng dari asus ya kualitas dan spesifikasinya. Berani all out gitu. Di tambah berani banget kalau ngasih jaminan garansi. Jangan lupa bagi-bagi ilmunya yang udah kerja di startup yak.
Awww jadi terharu. Semangat nulis terus novian! Tapi aku ga bisa ditebak gimana sih hahahaha