Menikmati Karya Seni di Semarang Gallery. Salah satu “me time” yang selalu ingin saya lakukan namun belum pernah terpenuhi adalah berkunjung ke museum atau galeri. Paling sering sih ke toko buku, perpustakaan, atau mall. Di Semarang sendiri salah satu galeri yang bisa dikunjungi adalah Semarang Contemporary Art Gallery atau Semarang Gallery yang terletak di Kota Lama.
Pertama kali mendengar tentang galeri ini, sewaktu saya masih duduk di bangku SMA. Sejak itu saya selalu ingin menyempatkan diri kesana. Namun, entah kenapa nggak pernah kesampaian. Padahal saya berkali-kali ke Kota Lama untuk mendatangi acara hingga liputan untuk program TV lokal saat masih aktif kuliah dulu. Tapi kok ya belum juga sempat mampir kesana. Akhirnya libur lebaran lalu, saya bersama seorang teman memutuskan untuk jalan-jalan keliling Kota Lama. Jadi turis di kota sendiri. Saya pun berkunjung ke Semarang Gallery, setelah sepuluh tahun sejak pertama kali dengar tentang galeri ini.
Pengalaman Pertama ke Semarang Gallery
Bermaksud melarikan diri dari keribetan suasana lebaran di rumah, saya spontan mengajak seorang teman untuk jalan-jalan. Kebetulan hari itu hari Minggu dan teman saya ada ibadah di Gereja Blenduk. Kami pun janjian untuk bertemu di Kota Lama seusai teman saya ibadah. Niatnya sih hanya ingin jalan-jalan keliling Kota Lama saja coba jadi turis di kota sendiri. Duduk sebentar di Spiegel Bar & Bistro, kami mulai menyusun rute mau jalan ke arah mana. Maksudnya biar nggak dua kali melewati tempat yang sama. Meskipun pada akhirnya tetap muter-muter juga karena jalanan tertutup proyek pembangunan.
Semarang Gallery sendiri terletak tepat di ujung jalan, nggak jauh dari Spiegel Bar & Bistro. Saya pun nggak harus jalan capek-capek. Harga tiket masuk Semarang Gallery hanya sebesar 10 ribu rupiah. Kita akan mendapatkan tiket dan cap di tangan. Harga yang sangat murah tentu saja dibanding dengan pergi ke museum-museum hits yang lokasinya tidak jauh juga dari sana.
Oh ya, perlu diketahui juga, Semarang Gallery ini tutup setiap hari Senin. Jam bukanya pukul 10.00-16.30 WIB. Sekitar pukul 11.00 WIB saya tiba disana saat itu masih cukup sepi. Namun, nggak lama mulai banyak orang berdatangan. Buat saya yang bukan sekedar cari spot foto tapi memang benar-benar ingin lihat si karya seni, suasana yang rame orang memang agak cukup mengganggu sih.
Semarang Gallery: Tempatnya Karya Seni Kontemporer
Semarang Gallery adalah galeri seni yang dimiliki oleh Chris Darmawan seorang kolektor dan filantropi seni. Semarang Gallery didedikasikan sebagai media memperkenalkan karya-karya seniman kontemporer Asia, khususnya perupa Indonesia.
Saya kurang tahu tiap berapa kali pameran di dalam galeri diganti. Kebetulan di hari ketika saya berkunjung sedang ada pameran bertajuk Final (Challenges). Pameran ini berlangsung dari 19 Mei hingga 24 Juni 2018. Karya seni dari lima Seniman diantaranya; Bestrizal Besta, Isa Ansory, Nurhidayat, Putut Wahyu Widodo serta Seno Andrianto dihadirkan dalam pameran tersebut. Setahu saya di lain kesempatan, galeri ini juga memamerkan berbagai karya seni rupa lainnya, tidak hanya yang berupa lukisan. Mungkin kalau mau berkunjung bisa cek dulu website atau akun instagram mereka untuk tahu pameran apa yang sedang berlangsung.
Semarang Gallery: Sejarah Bangunan Tua
Semarang Gallery merupakan salah satu bukti berhasilnya gedung tua di Kota Lama Semarang difungsikan dengan baik. Memasuki gedung Semarang Gallery, kamu akan mengenal sejarah bangunan ini sebelum memasuki area pameran.
Tahun 1822, bangunan ini adalah tempat tinggal Pastur L Prinsen dan tempat ibadah umat Katolik sebelum adanya Gereja Gedangan yang didirikan di tahun 1875. Lokasi gedung ini berdiri dulunya dikenal sebagai Jalan Paradeplein Utara Blok LA No.5. Pada 1918, bangunan ini diruntuhkan dan dibangun gedung baru dengan gaya Spanish Colonial, tanpa halaman. Tepat di depannya ada Parade Plein. Parade Plein sendiri merupakan taman yang dipakai serdadu Belanda untuk berparade, sekarang dikenal sebagai Taman Srigunting, yang terletak di tepi jalan Anyer-Panarukan (Daendels). Jalanan ini kini dikenal sebagai Jl. Letjen Suprapto- jalanan di depan Gereja Blenduk.
Tahun 1933, perusahaan asuransi pertama di Indonesia “De Indische Lloyd” milik Oei Tiong Ham Concern menggunakan gedung ini sebagai kantor pertama mereka. Selanjutnya gedung ini pernah diambil alih kepemilikannya oleh pengusaha terkemuka Semarang Tasripin, dan pernah disewakan sebagai gudang, dealer motor, hingga kantor perusahaan farmasi. Paling terakhir, bangunan ini digunakan oleh pabrik sirup Fresh sampai 1998. Semarang Gallery sendiri baru menempati bangunan ini pada tahun 2008 sejak didirikan pada tahun 2001.
Apa Asyiknya Berkunjung ke Galeri Seni?
Berkunjung ke Semarang Gallery kemarin ini memang saya nggak sendirian, melainkan berdua dengan seorang teman. Kami juga bukan tipe orang yang gila foto-foto sebagaimana kebanyakan orang yang berkunjung kesana. Mengunjungi Semarang Gallery ini kami sok mencoba memahami dan menganalisa si karya seni yang dipasang. Bukannya kami tahu maknanya sih. Lebih melihat dari kacamata orang awam saja.
Jika teman saya bilang ia tidak terlalu bisa menikmati lukisan-lukisan yang dipajang, dan lebih suka dengan seni rupa yang berwujud tiga dimensi, lain dengan saya. Buat saya melihat berbagai lukisan-lukisan (entah apapun makna yang ingin disampaikan sang seniman) itu lebih melihat teknik yang mereka gunakan. Bukannya saya ahli gambar juga. Meski sudah lupa kapan terakhir pegang pensil, saya memang suka gambar dari kecil. Jadi kalau lihat lukisan bagus suka iri ingin bisa melukis juga sebagus itu.
Tapi ya dasar saya orangnya pemikir, kelamaan melihat berbagai lukisan dan karya seni saya jadi pusing sendiri. Akhirnya saya memutuskan menyudahi kunjungan dan melanjutkan jalan-jalan keliling Kota Lama Semarang. Lain kali saya pasti balik lagi deh kesini kalau ada pameran baru atau kalau sedang ingin “me time”.
Tertarik nggak mengunjungi Semarang Gallery? Mau cuma sekedar cari stok foto untuk feed Instagram atau memang mau menikmati karya-karya seni boleh aja, suka-suka kamu. Yang penting bahagia~
Aku pengen ke sini belum ke sampaian juga.
Semoga kapan-kapan jadi ah. Seru ya Mba, lukisan-lukisannya keren banget.
Iya mbak. Paling enak kesana pas nggak weekend dan agak pas baru buka kayaknya mbak. Belum banyak orang haha
Oo.. Isinya gonta ganti ya. Menarik. Aq blm pernah ke sana
Iya ganti-ganti mbak. Periodenya aja yg aku kurang tau. Mungkin bisa cek di IGnya
Hobiku banget dateng ke galeri kayak gini mbak. Suka banget dunia melukis. Saking hobinya jaman SMA dulu saban hari aku mampir ke Museum Affandi, karena deket kostku. Btw, belum pernah aku dateng ke galeri daerah Semarang. JAdi mupeng liatnya deh. Pingin…
Menarik ya liat karya-karya orang lain gitu. Jadi bikin ingin bisa bikin lukisan sebagus itu
Pernah sih nongki n foto2 sebentar di taman itu. Nggak ngeh kalau ada art galery di dekat situ mbak. Semoga next time bisa ke sana
Iya agak diujung dan memang nggak terlalu besar bangunannya plus dari luar terlihat biasa aja. Jadi mungkin jadi nggak ngeh ya
Belum kesampaian nih mbak mau ke situ. Nanti pan kapan pengen ke situ ah. Tiket masuk murah juga ya ternyata. Ahahahaha bener banget mbak Vit. Yang penting bahagia.
Aku dari dulu pengin banget masuk ke sini, cuma ragu-ragu. Takutnya cuma buka pas ada pameran aja. Jadi gallery ini dibuka tiap hari kecuali senin ya mba? Noted banget inihh..