Dari Sudut Istana Menuju Indonesia Maju. Indikator sebuah negara disebut sebagai negara maju adalah tingkat kesejahteraan rakyatnya. Untuk mencapai tingkat kesejahteraan itu dibutuhkan berbagai macam strategi. Inti dari strategi itu adalah tentang keadilan. Keadilan bukan tentang memberikan persamaan perlakuan. Tapi memberikan keberpihakan lebih kepada mereka yang masih tertinggal untuk bisa menjadi sama. Bertempat di Hotel Santika Premiere Semarang, Jumat 2 Februari 2018, sekumpulan blogger Semarang mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara Flash blogging yang diadakan oleh Kemkominfo. Para blogger hadir untuk menulis kreatif, mengabarkan cerita tentang Indonesia, membagikan cerita tentang kerja nyata upaya negara mememeratakan keadilan, menuju Indonesia Maju.

Membangun Infrastruktur Membangun Manusia
Tahun 2015, Presiden Jokowi memutuskan untuk mengalihkan dana subsidi BBM sebesar 350 Triliun Rupiah yang hanya dibakar di jalanan untuk membangun Indonesia. Membangun Indonesia secara infrastruktur juga manusia. Seringkali kita dengar Presiden pergi ke berbagai pelosok Indonesia untuk mendatangi berbagai proyek pembangunan. Buat saya yang tinggal di kota besar, pembangunan tol, jalan hingga jembatan mungkin bukan hal yang asing. Paling lebih bersyukur saja karena jalanan yang dilewati menjadi tidak terlalu macet karena dibangun flyover, atau ada jalan tol. Namun lain cerita bagi teman-teman yang tinggal di pelosok Sumatera atau Papua, pembangunan infrastruktur berarti menjadikan hidup mereka jauh lebih baik, meningkatkan kesejahteraan mereka, menjadi maju.
Untuk menjadi Indonesia maju, yang paling penting adalah manusia-nya. Presiden Jokowi tahu tidak akan bisa Indonesia menjadi maju hanya karena jalanan diperbaiki dan tol diperbanyak. Manusia Indonesia harus bisa bersaing. Namun bagaimana bisa sama-sama berlari untuk bisa mengejar ketertinggalan jika kita tidak sama? Saat kita yang tinggal di Jawa sudah heboh tiap kali listrik padam karena tidak bisa menyalakan gadget yang mati, teman-teman di Papua dan pelosok Indonesia lain sudah bahagia jika satu saja bohlam lampu di rumah mereka menyala. Paling tidak mata tidak pedih terkena asap lampu teplok ketika sedang belajar. Bahagianya, sejak Maret 2017 lalu rasio elektrifikasi nasional sudah mencapai 92%. Semoga saja, terang segera dirasakan bagi teman-teman di pelosok lain Indonesia. Sehingga kita bisa bersama-sama menjadi manusia Indonesia yang maju.
Meningkatkan Perekonomian menuju Indonesia Maju
Tingkat perekonomian sebuah negara menjadi salah satu indikator utama untuk mengukur apakah negara tersebut tertinggal, berkembang atau maju. Sudah 72 tahun Indonesia merdeka, kita masih saja berstatus sebagai negara berkembang. Kenapa? Karena tingkat pendapatan per kapita penduduknya yang masih rendah. Meski begitu, Indonesia sudah mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam kategori negara maju pada usianya yang ke-100 nanti, di tahun 2045.
Sebuah negara dikategorikan menjadi negara maju jika pendapatan per kapita mencapai sekitar US$ 20 ribu. Saat ini pendapatan per kapita Indonesia masih di sekitaran US$ 3600 per kapita. Untuk mencapai itu, strategi membangun ekonomi yang lebih baik dengan berbagai cara dilakukan. Diantaranya merevitalisasi pasar agar para pedagang dapat bersaing dengan pasar modern, membangung sentra pertumbuhan ekonomi di luar jawa, hingga memberikan Kredit Usaha Rakyat yang mencapai 94,4 Trillyun Rupiah.
Proses untuk menuju Indonesia maju semua berawal dari sudut istana. Presiden Jokowi berkata “sudah terlambat”, saat Tim Komunikasi Kepresidenan menyarankan untuk tidak menaikkan harga BBM di tahun 2015. Presiden Jokowi memutuskan untuk menggunakan dana subsidi BBM untuk memeratakan keadialan, membangun Indonesia. Kini, kita sudah bisa menyaksikan pertumbuhan negara ini menjadi lebih baik. Semoga di masa depan kita bisa bersama-sama sejahtera menjadi Indonesia Maju.
Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia – Sunardi Rinakit